Pola Pikir Sukses Karier

Para teroris dengan berani meledakkan dirinya, baik dengan bom mobil, bom ransel, dan berbagai cara lainnya. Sebaliknya, para relawan korban bencana alam tanpa dibayar bersedia memberikan waktu, tenaga dan uang untuk menolong orang lain hingga berminggu-minggu lamanya. Apa yang menyebabkan mereka bertindak seperti yang sudah mereka lakukan saat itu? Jawabannya: POLA PIKIR.

Karena kariernya tidak meningkat setelah berkerja lima tahun, kelompok karyawan D menyalahkan pimpinan dan perusahaan di tempat mereka bekerja. Mereka merasa jadi korban. sebagai sekumpulan korban yang merasa senasib serta tidak kenal malu, secara berkelompok mereka menuntut orang lain bertanggung jawab atas ketidakmajuan karier merka.

Masih pada perusahaan yang sama, karyawan kelompok A mengalami situasi yang sama, yaitu mengalami stagnasi karier dalam lima tahun terakhir. Namun, Kelompok A ini sama sekali tidak menyalahkan orang lain, sebaliknya mereka menyatakan bahwa: "Apa yang kita capai hari ini adalah akibat dari tindakan kita sendiri pada masa lalu, apapun hasilnya, itu bukan salah orang lain. Di perushaaan ini banyak sekali orang telah mengalami kemajuan karier. Jika karier kita tidak bergerak, itu salah kita sendiri. Mari kita undang teman-teman kita yang telah sukses dan biarlah kita belajar dari mereka apa yang belum tepat dari tindakan-tindakan kita."

Apa yang menyebabkan kelompok D dan kelompok A bereaksi secara berbeda terhadap situasi yang sama? Jawabnya: POLA PIKIR

Sebagaimana sistem operasi komputer yang terus disempurnakan dari Windows XP, Windows Vista, Windows 7 dan Windows 8; maka demikian pula POLA PIKIR SUKSES KARIER kita harus diganti setiap periode dengan versi yang baru.

Berikut saya sampaikan alternatif pola pikir karyawan yang sukses dalam berkarier, yang saya temukan saat menjalankan tugas sebagai senior HRD dan hasil dari puluhan sesi pelatihan karier.

No Pola Pikir Lama Pola Pikir Baru
1 Bekerja adalah beban, jadi jangan terlalu banyak.

Dampak >> Malas bekerja keras
Bekerja adalah ibadah. Bekerja adalah kuliah manajemen praktis dan sekaligus saya dibayar oleh perusahaan. Jadi bekerja adalah program 2 in 1 yang tidak boleh saya lewatkan.

Dampak >> Rajin bekerja keras.
2 Berharap memiliki atasan yang sempurna, perusahaan yang sempurna, dan program yang sempurna.

Dampak >> Mudah kecewa, kehilangan gairah dan timbul penyakit menyalahkan orang lain yang sedang menuju kesempurnaan. Buta melihat cermin diri sendiri yang juga harus bergerak menuju lebih sempurna.
Melalui atasan yang sempurna atau tidak sempurna saya menjadi semakin sempurna; keduanya saya butuhkan sebagai guru bagi karier saya.

Dampak >> Energi untuk adaptif, tidak mudah kecewa dan merupakan vitamin keuletan. Menjadi pribadi yang independen.
3 Semangat dan prestasi kerja yang saya berikan kepada perusahaan tergantung dari besarnya gaji yang saya terima.

Dampak >> Melestarikan mental pecundang dalam diri kita, mematung diri sebagai korban situasi dan malas bekerja keras.
Besarnya gaji akan mengikuti prestasi saya. Jadi lebih baik fokus pada prestasi dan kontribusi kepada perusahaan, selebihnya adalah bagian Tuhan untuk memberi saya dengan penghasilan yang lebih baik.

Dampak >> Secara otomatis kita telah menaikkan doa syukur kepada Sang Pemelihara Kehidupan, memperoleh vitamin tidak mudah mengeluh, serta mengetuk pintu surga untuk curahan rezeki yang berkelimpahan.
4 Perusahaan harus mempromosikan saya terlebih dahulu dan kemudian baru saya tunjukkan bahwa saya pantas.

Dampak >> Membutakan mata kita terhadap realitas kehidupan. Mana mungkin terima piala dulu baru ikut lomba lari. Mana mungkin mendapat sabuk gelar tinju, sebelum bertinju dan menang.
Tugas utama saya adalah mengembangkan keterampilan dan memantaskan diri, baru promosi datang. Saya tahu bahwa perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan karyawan berkualitas untuk mengisi posisi-posisi penting dan berpengaruh.

Dampak >> Bersemangat setiap hari untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Menyukai program-program training yang diadakan perusahaan yang membuat kita semakin pantas dibayar mahal.
5 Kalau situasi perusahaan membuat saya nyaman maka saya baru bisa bertumbuh.

Dampak >> Melestarikan sifat kanak-kanak, melestarikan sifat menunggu dan pasif.
Hanya melalui zona tidak nyaman saya bertumbuh, karena di dalam zona nyaman tidak ada pertumbuhan. Tanpa beban tidak ada otot yang bertumbuh secara kuat.

Dampak >> Bersemangat dan kuat menghadapi tantangan.
6 Buku adalah teori yang tidak sesuai lapangan dan saya adalah orang lapangan jadi saya lebih tahu dari orang lain. Teori beda total dengan praktik.

Dampak >> Malas dan tidak akan membaca buku, melestarikan nasib hari ini untuk nasib hari esok.
Buku yang baik adalah praktik lapangan dari orang-orang sukses yang dicatat dalam kertas. Melalui buku orang-orang sukses, saya bisa mengunduh pola pikir yang saya butuhkan.

Dampak >> Rajin membaca buku di tengah lingkungan yang malas, makin pandai dan kreatif menyelesaikan tugas lapangan. Makin pantas untuk posisi lebih tinggi.

Kesimpulan:

  1. Pola pikir adalah dasar reaksi dari tindakan kita, Jadi, bila Anda ingin lebih sukses, ingin lebih kaya, Ingin lebih pandal, ingin lebih bahagia, temukanlah pola pikir baru yang menuntun Anda pada pencapaian yang lebih tinggi.

  2. Dengan sadar dan dengan sengaja, tantanglah pola pikir Anda sendiri dengan mengujinya terhadap pola pikir orang lain yang lebih sukses dari Anda.

  3. Sekali Anda menyadari bahwa pola pikir Anda yang lama sudah tidak mampu membawa karier Anda lebih baik lagi segera hapus dan ganti dengan yang baru.

Previous Post