Sungguh bukan situasi yang menyenangkan bahwa pada bulan kelima saya bekerja di sebuah perusahaan besar, saya telah kehilangan 4 orang teman baru yang tidak saja pandai teknis pekerjaan, tetapi juga layak untuk menjadi sahabat sepanjang masa. Satu demi satu dengan berat hati mereka mengundurkan diri dan berpisah dengan teman-teman di perusahaan. Hal yang merisaukan hati saya bukanlah suasana haru perpisahan itu sendiri, namun ternyata mereka mengundurkan diri dari perusahaan karena suatu alasan yang sama yaitu; belum mendapatkan promosi karier/ promosi jabatan setelah menunggu lebih dari 5 tahun, suatu ukuran penantian yang terlalu lama menurut kamus karier mereka masing-masing. Apa yang terjadi dengan mereka? Mengapa mereka tak kunjung mendapatkan promosi kenaikan jabatan? Apa yang keliru? Apa yang kurang tepat?

Melalui berbagai perbincangan dengan 4 teman tersebut akhirnya saya menemukan 4 alasan mengapa mereka belum juga mendapatkan promosi/kenaikan jabatan?

1. Tidak cukup cepat mempersiapkan anak buah

Salah satu kunci sukses untuk selalu siap dipromosikan adalah memiliki lebih dari satu kandidat untuk menggantikan tugas-tugas kita. Mari kita simak pengalaman berikut. Eli seorang yang tidak saja cerdas, bahkan teliti dan sangat cekatan dalam bekerja. Keterampilannya dalam mengolah excel worksheet sungguh mengagumkan. Tidak banyak bicara dan selalu dapat menjaga rahasia. Sepuluh tahun tidak ada kebocoran ataupaun kecerobohan data gaji karyawan yang dipercayakan kepadanya. Setiap bulan penggajian ribuan karyawan berjalan dengan mulus. Namun di tengah segala kelebihannya, dia tidak cukup mempersiapkan penggantinya. Begitu piawainya/ begitu sempurnanya dia dalam sisi teknis pekerjaan, telah menyebabkan pengganti yang disiapkan selalu gugur di tengah jalan karena atasan melihat bahwa sulit menemukan orang sebaik Eli untuk menangani hal itu. Kondisi senantiasa dibutuhkan dan paket salary yang mencukupi telah membuat dirinya terlena, dan tidak terasa 9 tahun telah lewat dan mimpi untuk menjadi pemimpin seakan terlupakan. Saat sadar ternyata Eli menyesal mendapati bahwa kariernya tidak naik-naik. Dalam keadaan galau muncul tarawan dari perusahaan lain untuk menjadi manajer dan memimpin unit yang besar, tampa ragu dia mengajukan surat pengunduran diri. Bila saja Eli mampu menyiapkan pengganti, tentunya Eli akan mendapatkan karier di dalam perusahaan yang lama dan sekaligus mempromosikan bahawannya, serta tidak perlu menungundurkan diri.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menyiapkan pengganti sehingga Anda bisa dipromosikan di perusahaan? Jika belum... Siapkan sekarang!

2. Lalai mengembangkan diri

Tingkat pendidikan, sertifikasi dan pengalaman semuanya adalah syarat kunci dalam meniti sukses karier. Mengembangkan satu set keterampilan merupakan bagian penting dari proses menaiki tangga karier. Produk yang Anda tawarkan, yaitu diri Anda sendiri perlu dipoles seindah dan sebaik mungkin. Jika Anda tidak bekerja untuk memperbaiki diri sendiri setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun, maka Anda akan terjebak dalam pekerjaan yang sama selamanya. Jangan terjebak dengan tidak adanya program training dari kantor. Tabung dan investasikan sebagian penghasilan Anda untuk mengikuti seminar/workshop keterampilan yang dibutuhkan untuk posisíselanjutnya. Promosi jabatan hanya datang kepada pribadi yang siap dipromosikan.

Sebagai individu yang mandiri, Anda adalah merek Anda sendiri. Anda bertanggung jawab penuh terhadap laju perkembangan karier Anda.

Begitu sibuknya Farhan bekerja sehingga lupa untuk melengkapi dirinya dengan pendidikan dan sertifikasi keahlian yang akan mendorong dirinya dalam meraih posisi yang lebih tinggi. Untuk kesekiankalinya, promosi jabatan lewat di depan mata Farhan karena saat kesempatan datang, dia belum siap dalam hal kecakapan untuk posisi tersebut.

Bagaimana dengan Anda? Sudah siapkah Anda dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk posisi lebih tinggi dari saat sekarang? Jika belum... siapkanlah!

3. Kurang proaktif dalam hal evaluasi kerja

Budi mempunyai pemikiran yang berbeda. Tiga tahun sejak dia dipindahkan ke divisi lain, dia merasa bahwa dirinya sangat kurang diperhatikan oleh perusahaan. Dua kali jadwal penilaian tahunan karyawan, dirinya terlewat dan tidak ternilai. Penilai kinerja dirinya seharusnya dilakukan oleh dua atasan yang berstruktur matriks, namun pergantian kedua atasannya dan seringnya perubahan organisasi menyebabkan dirinya seperti anak ayam kehilangan induk. Merasa tidak dihargai dan kurang diperhatikan perusahaan, maka Budi membuka mata dan memasang telinga terhadap kesempatan di luar, dan ternyata gayung bersambut. Meski tawaran di luar tidak terlalu berbeda, namun karena hati sudah kesal, maka Budi tetap mengundurkan diri. Seandainya Budi lebih proaktif untuk memastikan bahwa evaluasi prestasi dirinya berjalan sebagaimana mestinya, kemungkinan besar kondisinya akan sangat positif. Dia dapat tetap bekerja di perusahaan lama dan menikmati promosi karier.

Bagaimana dengan Anda? Maukah Anda lebih proaktif dan mendapatkan karier yang lebih baik di perusahaan yang sekarang?

4. Anda belum meminta

Anda perlu menyiapkan track record yang menunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang berharga dan berada pada level yang siap dipromosikan. Tahukah Anda, Jika Anda tidak pernah meminta, kemungkinan besar, manajer Anda tidak akan pernah mempromosikan Anda. Tidak semua bos melihat promosi Anda sebagai prioritas mereka, sehingga Anda harus cerdik menarik perhatian bos, paling tidak membuat bos selalu ingat akan prestasi-prestasi yang telah dibuat. Ada banyak kesempatan untuk membuat keinginan Anda diketahui oleh atasan. Ketika bertemu dengan manajer Anda, bicaralah tentang hal-hal yang telah dan sedang Anda lakukan untuk meningkatkan bisnis perusahaan. Atau bagaimana Anda telah melakukan perbaikan pada bidang A, bidang B, dan bidang C. Ketika saatnya tiba, Anda harus berani memberitahu atasan Anda secara jelas apa yang Anda Inginkan. Jika Anda memiliki konsep yang jelas dan dipikirkan dengan baik untuk memberikan alasan mengapa layak dipromosikan, atasan akan menghormati Anda dan memberikan jawaban langsung tentang kemungkinan promosi tersebut. Gunakan umpan balik atasan Anda untuk mengembangkan rencana untuk menaiki tangga karier berikutnya.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda mempunyai track record prestasi yang mencukupi? Jika belum kini saatnya...!!!

Previous Post Next Post